Franchise Mpl Adalah

Franchise Mpl Adalah

Antimage: MPL ID Jauh Lebih Baik!

MPL ID memang sudah menjadi franschise league sejak memasuki musim keempat. Delapan tim membayar delapan slot sebesar Rp15 miliar agar bisa bermain di kompetisi ini. Sebagai ganti dari investasi dengan membayar masuk ke jajaran tim MPL, banyak fasilitas yang disediakan Moonton untuk tim yang terdaftar di MPL.

Memasuki musim ke-12 nanti, situasi MPL justru semakin panas setelah Sekjen PBESI, Frengky Ong, ingin mengubah sistem salah satunya menjadi 16 tim. Namun, hal tersebut turut menjadi pro dan kontra. Mantan pemain profesional MPL, Antimage, ungkap MPL ID jauh lebih baik setelah menjadi franchise league.

“Gue sebagai pemain yang kebetulan udah pernah ngerasain zaman sebelum franchise dan sesudah franchise. Sebenarnya lebih stabil sesudah franchise karena sebelum franchise ini masalah kontrak lumayan liar. Tapi, setelah ada franchise lebih teratur. Pemain makin sejahtera, tim makin mantep, dari komunitasnya juga makin gede. Itu menurut gue yang udah ngalamin sebelum dan sesudah franchise,” ucap Antimage saat Empeshow.

Memang sejak MPL berubah menjadi franchise league sejak musim keempat banyak yang sudah berubah. Kedelapan tim mendapatkan fasilitas dan value yang besar. MPL juga turut andil dalam membesarkan esports di Indonesia. Permasalahan seperti manajemen kontrak sudah bisa diatasi secara profesional sejak MPL hadir di Indonesia.

Sampai saat ini, baik dari tim hingga para penonton menikmati seluruh konten yang diberikan MPL. Jadi, sebenarnya MPL juga di sini memang merupakan liga bagus yang diciptakan Moonton. Mereka juga mempunyai MDL sebagai liga kedua yang bisa dimasuki oleh pemain dan tim manapun tanpa harus menggunakan investasi seperti MPL Indonesia. Pemain yang ada di MDL juga berkesempatan untuk naik ke tim MPL. Hingga saat ini ekosistem di kompetisi Mobile Legends masih berjalan dengan baik.

Sebaiknya PBESI membuat liga baru jika memang ingin menemukan bibit-bibit unggul untuk menjadi atlet profesional.

Franchise League System atau yang juga disebut dengan North American System, adalah format kompetisi yang kontestannya memerlukan investasi dengan jumlah tertentu untuk mengikuti kompetisi (Rappaport & Wilkerson, 2001).

Sementara itu format kompetisi lain yang sudah dikenal luas di Indonesia adalah Promotion-Relegation System atau European Sport System. System tersebut adalah format kompetisi yang siapa saja bisa mengikuti tanpa ada pengecualian, namun kontestan terlemah di akhir musim akan gugur sementara yang terkuat bisa promosi ke kompetisi dengan kasta yang lebih tinggi jika ada. Contoh dari Promotion-Relegation System ini bisa dilihat di kompetisi-kompetisi sepak bola yang ada di Indonesia.

Mobile Legends: Bang Bang telah menjadi game mobile laris di Asia Tenggara. Di daftar game populer di Google Play Store wilayah Indonesia, game ini duduk manis di peringkat pertama. Game yang rilis Juli 2016 ini semakin banyak pemain aktif bulanannya. Per September 2022, Moonton mengklaim punya 300 juta pengguna global, dengan 150 juta di antaranya adalah pemain yang berada di Indonesia (Rochmayanti et al., 2021).

Dengan basis pengguna yang banyak, Moonton berani mementaskan game itu dalam bentuk kompetisi eSports yang bekerja sama dengan sejumlah pihak dan sponsor. Moonton menelurkan turnamen yang mempertandingkan Mobile Legends, mulai Mobile Legends Intercity Championship (MIC), Mobile Legends Professional League (MPL), hingga Mobile Legends Southeast Asia Cup (MSC) dan M-World (Mseries).

MPL jadi panggung bergengsi untuk unjuk talenta

https://i.ytimg.com/vi/smdkmYuf-6k/maxresdefault.jpgInput sumber gambar

https://i.ytimg.com/vi/smdkmYuf-6k/maxresdefault.jpgInput sumber gambar

MPL Indonesia yang menganut sistem franchise league dipandang positif oleh EVOS. Ivan Yeo selaku CEO EVOS mengungkap, apa yang dilakukan Moonton ini sejalan dengan tujuan utama dari tim yang identik dengan logo serigala berwarna putih tersebut.Tujuan utama EVOS, kata Ivan, adalah menciptakan sebuah ekosistem eSports yang dapat membantu pemain menunjukkan talentanya di panggung besar. Liga franchise MPL Indonesia menjadi tempat terbaik untuk pemain dalam melakukan itu.

Kesempatan Branding di turnamen elit

https://images.gmanews.tv/webpics/2022/10/MPL_ID_2022_10_24_13_29_25.jpegInput sumber gambar

https://images.gmanews.tv/webpics/2022/10/MPL_ID_2022_10_24_13_29_25.jpegInput sumber gambar

Sementara CEO RRQ, Andrian Pauline, menilai MPL dengan franchise league adalah kesempatan untuk branding nama timnya di industri eSports. Tim yang memiliki fanbase disebutnya butuh eksistensi dengan berlaga di kompetisi bergengsi, dan MPL Indonesia ini adalah salah satunya.

Lihat Games Selengkapnya

MPL Season 10 segera memasuki babak playoffs. Enam dari delapan tim akan bertanding memperebutkan titel juara sekaligus tiket menuju M4. Setiap tahun, gelaran MPL terus memancing animo besar masyarakat. Organisasi peminat untuk gabung franchise league ini juga kian tinggi.

Terakhir nama-nama seperti GPX dan Dewa United cukup santer dijagokan jadi peserta tambahan MPL. Sayangnya, ambisi tersebut belum terwujud dan saat ini MPL masih konsisten dengan 8 tim.

Banyak beredar kalau salah satu penyebab slot MPL belum bertambah karena harga franchise yang makin mahal. Donkey menyebutkan kalau saat ini valuasi slot MPL sudah berada di angka $2 juta USD atau sekitar 30 miliar Rupiah pada Juli lalu.

Bahkan, rumor berhembus untuk season 11 biaya masuk franchise MPL bisa mencapai 100 miliar Rupiah atau setara dengan $6 juta USD! Benarkah demikian?

Martinus Manurung selaku Head of Business Development Moonton Indonesia memberikan gambaran terkait harga slot MPL untuk musim depan. Dalam preskon jelang playoffs MPL Season 10, beliau menjawab pertanyaan Esports.ID soal biaya slot MPL S11.

"Kita buka franchise ini season 4. Waktu itu peak views kita di 250K, kemarin di season 9 sudah lebih dari 2,8 juta. Kalau kita bahas data viewership aja sudah mengalami kenaikan yang begitu tinggi. Belum lagi bahas dari komunitas dan komunitas MPL Indonesia dan kualitas tim yang mendukung serta player, istilahnya valuasi kami mengalami kenaikan yang pesat. Bahwa itu seperti yang disebut Esports.ID tadi, anggap aja berkali-kali lipat. Valuasi kita makin positif, brandnya makin tinggi dan tunggu aja tanggal mainnya," ucapnya.

Azwin Nugraha selaku PR Manager Moonton Indonesia yang ada disamping Pak Martinus dengan nada bergurau mengatakan kalau biaya franchise MPL bahkan lebih tinggi dari 100 miliar Rupiah.

Tentunya, hal ini bakal terjawab memasuki MPL S10 saat negosiasi antar peminat franchise yang baru mencoba peruntungannya untuk masuk di circle MPL.

Menurut kalian, layakkah franchise league MPL bernilai 100M?

Daftar Tim yang Lolos Playoff M6 World Championship, Siapa Lawan RRQ?

5 Item Terbaik Counter Layla di Mobile Legends

Brute Force Gagal Ikut Grand Finals PMGC, Ini Alasannya!

Promo Sampai Akhir Tahun! Transaksi di UPOINT.ID dengan GoPay, Dapatkan Cashback 12.000 GoPay Coins!

Promo Akhir Tahun! Dapatkan Cashback Sampai 12RB Koin Shopee hanya di UPOINT.ID!

Technologue.id, Jakarta - Ada yang baru dari penyelenggaraan Mobile Legend Profesional League (MPL) Indonesia musim keempat. MPL ID yang telah dimulai sejak Agustus lalu ini mengadopsi sistem franchise untuk pertama kalinya di Asia Tenggara. “Contoh MPL ini kan sekarang franchise, Moonton (developer) bikin liga, semacam liga inggris jadi memang yang bertarung tim yang bayar setiap season, yang invest untuk esports akan bertarung setiap season dan pemain terjamin dapat gaji,” ungkap Reza Afrian Ramadhan, Country Head of Marketing Mineski Event Team, saat ditemui di Tennis Indoor Senayan, Sabtu (27/10/2019).

Baca Juga: MPL ID Season 4 Upper Bracket Saring 4 Tim Tangguh, Siapa Saja?

Baca Juga: Jual Merchandise Resmi, Evos Esports Buka Gerai Offline Pertama

Pembahasan mengenai Mobile Legends Profesional League (MPL) Indonesia yang menggunakan franchise league dengan Sekjen Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) nampaknya masih cukup panas. Terdapat pro dan kontra yang terjadi di MPL Indonesia karena menggunakan sistem franchise league. Bahkan, mantan pemain profesionalnya, yaitu Antimage, angkat bicara menganai hal ini. Melaui kanal YouTube Emperor, Antimage ungkap bahwa MPL ID jauh lebih baik setelah menjadi franchise league.