Sering Buang Air Kecil Sedikit Sedikit Pertanda Apa
Kehamilan bisa menjadi penyebab sering buang air kecil tapi sedikit. Selama trimester pertama, wanita hamil akan lebih sering buang air kecil. Pengaruh utamanya melansir dari Health Line adalah hormon progesteron, gonadotropin, dan koronik manusia. Penyebab sering buang air kecil tapi sedikit ini juga terjadi karena perkembangan uterus dapat menekan kandung kemih. Untuk mengatasinya, disarankan melakukan senam Kegel secara rutin.
2. Interstitial Cystitis
Interstitial cystitis merupakan penyebab sering buang air kecil tapi sedikit yang wajib diwaspadai. Pada dasarnya, interstitial cystitis adalah kondisi ketika "kabel" di dalam tubuh kita menyilang dan memberi tahu otak bahwa kita perlu buang air kecil saat kandung kemih penuh. Padahal, tugas ini seharusnya dilakukan oleh saraf panggul.
Kondisi ini terjadi seiring dengan kebutuhan buang air kecil yang terus-menerus. Jika hanya mengeluarkan cairan dalam jumlah kecil, kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat kandung kemih terisi, nyeri di panggul atau di antara vagina dan anus, serta nyeri saat berhubungan seks.
Meskipun tidak dapat disembuhkan, penyebab sering buang air kecil tapi sedikit seperti interstitial cystitis dapat dicoba untuk diobati dengan terapi fisik untuk meredakan nyeri panggul, pelatihan kandung kemih, konsunsi obat untuk mengendurkan kandung kemih dan mengurangi ketidaknyamanannya, dan banyak lagi.
Pembesaran prostat (BPH) merupakan salah satu penyebab sering buang air kecil tapi sedikit pada pria. Kondisi ini dapat menekan uretra atau saluran kemih, sehingga menyebabkan dinding kandung kemih lebih sensitif.
Akibatnya, kandung kemih mudah berkontraksi bahkan ketika hanya ada sedikit urine, sehingga menjadi penyebab sering buang air kecil.
Penyebab sering buang air kecil tapi sedikit ini melansir dari Healt Line biasa dipengaruhi oleh usia pria. Prostat yang membesar akan menyebabkan komplikasi salurah kemih hingga menjadi penyebab sering buang air kecil tapi sedikit.
4. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyebab sering buang air kecil tapi sedikit yang paling sering terjadi. Kondisi ini terjadi ketika bakteri menyerang saluran kemih. Penyebab sering buang air kecil tapi sedikit ini melansir Health Line, sekitar empat kali lebih sering dialami wanita daripada pria.
Hal tersebut menyebabkan peradangan, sehingga mengganggu kemampuan kandung kemih untuk menahan kencing. Gejala khas yang menyertai penyebab sering buang air kecil tapi sedikit seperti ISK adalah demam dan nyeri perut bagian bawah atau pinggang.
Bakteri E. coli menyebar ke alat kelamin dari daerah anus atau di tempat lain. Infeksi bakteri ini menyebabkan sistitis (radang kandung kemih) dan bertanggung jawab atas keinginan untuk buang air kecil. Faktor risiko ISK adalah aktivitas seksual, diabetes, kateter, menahan buang air kecil, dan kebersihan yang buruk.
Pelvis adalah area perut bagian bawah. Ketika otot meregang dan lemah, yang mungkin terjadi pada kehamilan dan persalinan, kandung kemih mungkin keluar dari posisinya. Ini bisa menyebabkan uretra mungkin terentang dan menjadi . Keduanya bisa menyebabkan buang air kecil lebih sering.
Pelvis adalah area perut bagian bawah. Ketika otot meregang dan lemah, yang mungkin terjadi pada kehamilan dan persalinan, kandung kemih mungkin keluar dari posisinya. Ini juga bisa menyebabkan uretra mungkin terentang dan menjadi penyebab sering buang air kecil tapi sedikit. Tentu saja keduanya bisa menyebabkan buang air kecil lebih sering.
Penyebab Buang Air Kecil Sedikit Tapi Sering
Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin mengalami gejala buang air kecil sedikit-sedikit tapi sering:
Infeksi Saluran Kemih (ISK): Infeksi pada kandung kemih atau saluran kemih dapat menyebabkan rasa ingin buang air kecil yang konstan dan sering kali disertai dengan sensasi terbakar saat buang air kecil.
Diabetes: Diabetes dapat menyebabkan peningkatan produksi urin, sehingga menyebabkan seseorang buang air kecil lebih sering dari biasanya.
Batuk Kronis: Batuk kronis bisa menekan kandung kemih dan menyebabkan kebocoran urine atau rasa ingin buang air kecil yang tidak terkendali.
Kandung Kemih Hiperaktif: Kandung kemih hiperaktif adalah kondisi di mana kandung kemih tidak bisa mengendalikan keinginan buang air kecil, sehingga seseorang merasa perlu buang air kecil lebih sering.
Batu Ginjal: Batu ginjal yang terbentuk di dalam kandung kemih atau saluran kemih dapat mengganggu aliran urine dan menyebabkan rasa ingin buang air kecil yang terus-menerus.
Pembesaran prostat
Pada laki-laki lansia sering kencing mungkin tanda salah satu masalah prostat yang membesar atau benign prostatic hyperplasia (BHP). Pembesaran prostat menekan uretra dan menghalagi aliran urine. Akibatnya kandung kemih tidak bisa kosong dengan cepat atau seutuhnya dan laki-laki itu sering merasa ingin kencing lagi.
Urethritis adalah peradangan pada uretra, yakni saluran yang membawa urine dari kandung kemih keluar tubuh. Iritasi yang terjadi dapat menyebabkan sakit saat buang air kecil, kebutuhan yang sering atau keinginan mendesak untuk buang air kecil, dan terkadang keluar cairan tidak normal pada vagina atau penis.
Diabetes menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi. Buang air kecil menjadi salah satu mekanisme tubuh untuk membuang kelebihan gula dalam darah. Selain sering buang air kecil, diabetes juga disertai gejala sering minum atau haus berlebihan (polidipsia) dan sering makan (polifagia).
Pada perempuan lanjut usia (lansia) sering kencing adalah tanda menopause yang paling umum. Ketika tingkat estrogen turun, lapisan uretra menipis dan otot yang mengelilingi pelvis melemah.
Sering kencing juga merupakan tanda paling khas kehamilan. Selama kehamilan, perkembangan ukuran janin dapat menekan kandung kemih sehingga ibu hamil lebih sering kencing.
Infeksi ginjal adalah jenis infeksi saluran kencing yang umumnya berawal dari uretra atau kandung kemih, kemudian menyebar pada salah satu atau kedua ginjal. Sebagian besar kasus infeksi ginjal disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk ke ginjal melalui saluran kemih.
Poliuria atau sering buang air kecil umum menjadi gejala awal dari infeksi ginjal karena infeksi tersebut bisa merusak filter dalam ginjal.
Saksikan video di bawah ini:
Kenali Penyebab Sering Buang Air Kecil
Halo Sahabat Hermina, Urine diproduksi oleh ginjal dan berguna untuk membuang racun, bakteri, dan residu berbahaya dari dalam tubuh. Jadi, bisa dikatakan bahwa urine menjadi proses detoksifikasi paling alami.
Frekuensi buang air kecil ini bisa berbeda-beda setiap orang tergantung seberapa banyak asupan cairan dan aktivitas yang dilakukan dalam sehari.
Adapun beberapa penyebabnya, diantaranya:
1. Terlalu Banyak Minum Air
Ketika minum terlalu banyak, maka tubuh akan mengeluarkan apa yang tidak perlu. Meskipun begitu, kebutuhan air setiap orang memang tidak bisa diukur secara merata tergantung pada tingkat aktivitas, berat badan tubuh, dan Kesehatan
2. Mengonsumsi Terlalu Banyak Kafein
Kebiasaan mengonsumsi terlalu banyak kafein bisa menyebabkan sering buang air kecil.
Kafein bersifat diuretik, yang artinya dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil karena diuretik meningkatkan jumlah garam dan air yang keluar dari ginjal. Jadi, meskipun minum kopi dan teh baik untuk kesehatan, sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak, ya.
3. Tanda Awal Kehamilan
Pada trimester pertama, volume darah akan meningkat sehingga ginjal harus memproses cairan berlebih yang menguap di kandung kemih. Sering buang air kecil nyatanya menjadi salah satu tanda awal kehamilan. Hal ini bisa berlanjut pada trimester kedua hingga menjelang persalinan. Perlu diwaspadai apabila merasa nyeri atau terasa terbakar saat buang air kecil, bisa jadi itu merupakan gejala dari infeksi saluran kemih saat hamil.
4. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri, biasanya berasal dari usus, membuat jalan ke kandung kemih, uretra, ureter atau ginjal. Salah satu gejalanya adalah sering buang air kecil dengan disertai gejala lain seperti nyeri saat buang air kecil, sakit pinggang, atau muncul darah di dalam urine.
5. Gejala dari Penyakit Diabetes
Sering buang air kecil ternyata bisa menjadi gejala dari diabetes tipe 1 dan 2.
Hal ini disebabkan karena kelebihan gula yang menumpuk dalam darah, yang membuat ginjal bekerja keras untuk menyaring dan menyerapnya.
Tentunya sering buang air kecil bukan menjadi satu-satunya gejala, ada gejala lainnya seperti penurunan berat badan secara drastis, pandangan kabur, merasa lapar terus-menerus, dan terdapat luka yang sulit disembuhkan.
Vaginitis juga menjadi penyebab sering buang air kecil. Vaginitis adalah kondisi di mana vulva membengkak, meradang, dan nyeri disebabkan karena infeksi. Gejala vaginitis di antaranya nyeri dan tidak nyaman pada kemaluan, serta sering buang air kecil.Saat mengalami vaginitis, biasanya keputihan berwarna putih keabuan atau kuning kehijauan, bertekstur kental, dan berbau amis.
7. Overactive Bladder
Overactive bladder (OAB) alias beser adalah saat kandung kemih butuh dikosongkan lebih sering daripada biasanya. OAB juga membuat kita harus bolak-balik ke toilet lebih dari 8 kali dalam waktu 24 jam, juga buang air kecil di tengah malam lebih dari 1 kali.
8. Batu Kandung Kemih
Mirip seperti batu ginjal, batu kandung kemih terjadi saat mineral di urine menyatu dan membentuk batu-batu keras berukuran kecil.
Sering air kecil ternyata bisa disebabkan karena kecemasan, gugup, atau stres.
Hal ini terjadi karena reaksi tubuh saat menghadapi stres atau kejadian lainnya yang membuat kita tertekan.
Bila Moms sering mengalami kecemasan atau stres di kehidupan sehari-hari, carilah cara untuk menghadapinya agar frekuensi buang air kecil bisa kembali normal.
10. Interstitial Cystitis
Penyebab sering buang air kecil berikutnya adalah penyakit interstitial cystitis (IC). IC adalah infeksi kandung kemih kronis yang sering dialami wanita.
Interstitial Cystitis Association menyebutkan tanda-tanda IC di antaranya:
Berkurangnya level estrogen saat sedang menopause bisa menjadi penyebab sering buang air kecil.Estrogen berperan untuk mendukung bagian samping kandung kemih, sehingga saat estrogen berkurang, kita akan lebih sering buang air kecil, bahkan sampai susah menahannya.
Oleh sebab itu, perempuan yang sudah mulai masuk fase menopause akan sering ke kamar mandi di malam hari.
Umumnya, Anda akan disarankan dokter urologi ,ketika ditemukan tanda dan gejala yang mengacu pada penyakit di saluran kemih atau sistem reproduksi.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter urologi jika mengalami gejala-gejala berikut ini:
Jika Sahabat Hermina merasakan keluhan seperti diatas bisa langsung kunsultasi dengan dr. Her Bayu Widyasmara, SpU yang praktek di RS Hermina Mekarsari. Cek Jadwal praktek dan Appoinment https://herminahospitals.com/id/doctors/dr-her-bayu-widyasmara-spu
Video: Warga RI Mau Good Looking, Industri Kosmetik RI Makin Glowing
Sering buang air kecil bisa disebabkan terlalu banyak minum ataupun karena kondisi medis tertentu yang tidak boleh disepelekan. Normalnya, buang air kecil dalam sehari adalah 4-8 kali atau sebanyak 1-1,8 liter. Namun, sebagian orang bisa buang air kecil melebihi frekuensi tersebut, bahkan perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil.
Terlalu banyak minum air atau minum mendekati jam tidur bisa membuat kita sering buang air kecil, bahkan sampai terbangun di malam hari. Namun jika Anda sering buang air kecil padahal hanya minum sedikit, perhatikan apakah ada gejala lain yang mungkin Anda rasakan.
Waspadai Kondisi Medis Penyebab Sering Buang Air Kecil
Buang air kecil melebihi frekuensi normal untuk waktu yang lama dapat mengindikasikan berbagai kondisi medis tertentu.
Berikut adalah beberapa kondisi yang menyebabkan seringnya buang air kecil, serta gejala lain yang mungkin menyertai.
Rasa ingin selalu buang air kecil yang tidak dapat ditahan, diiringi demam, dan rasa tidak nyaman atau nyeri pada perut bagian bawah, dapat menjadi pertanda infeksi saluran kemih.
Biasanya diperlukan pemeriksaan urine untuk mengetahui apakah ada senyawa abnormal dalam urine. Selain itu, mungkin juga dilakukan tes lainnya seperti tes pencitraan, tes neurologis, serta tes urodinamik. Tes pencitraan seperti USG bertujuan untuk menampilkan gambar dari dalam tubuh. Tes neurologis bertujuan untuk memeriksa apakah ada gangguan saraf. Sedangkan tes urodinamik berguna untuk memeriksa seberapa baik keadaan kandung kemih, sfingter, dan uretra.
Penanganan Kondisi Sering Buang Air Kecil
Pengobatan untuk kondisi sering buang air kecil tergantung dari penyebabnya. Bila dikarenakan oleh infeksi, dokter akan memberikan antibiotik. Bila diabetes yang merupakan penyebab, maka penanganannya adalah mengontrol gula darah. Sedangkan untuk kondisi kandung kemih yang terlalu aktif (overactive bladder) dapat dibantu dengan langkah-langkah berikut:
Jika Anda mencurigai seringnya buang air kecil yang dialami disebabkan oleh kondisi medis tertentu, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Terlebih lagi, ketika terdapat darah pada urine atau urine berwarna keruh.
Sumber : Alodokter.com
Beranda » BLOG » Program Hamil » Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil?
Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil?
Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.
Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia
Buang air kecil atau berkemih merupakan suatu hal alamiah yang dilakukan semua orang sepanjang hidup.
Namun, buang air kecil yang terlalu berlebihan jika Anda sedang berada di situasi yang tidak memungkinkan (misalnya di saat macet atau meeting penting) tentu sungguh menjengkelkan.
Sering buang air kecil ternyata tidak selalu pertanda dari penyakit diabetes. Yuk, kita ketahui penyebab sering buang air kecil lainnya!
1. Anda memiliki ukuran kandung kemih yang kecil
Setiap individu memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda. Ada yang tinggi, ada yang pendek. Sama halnya dengan kandung kemih. Pada kebanyakan orang, kandung kemih dapat menampung dua gelas cairan. Jika Anda sering buang air kecil padahal Anda minum sedikit, bisa jadi hal tersebut tidak normal. Anda bisa "melatih" kandung kemih Anda untuk menahan lebih banyak cairan (namun bukan berarti Anda menahan buang air kecil). Karena jika kandung kemih terisi penuh, maka ukuran kandung kemih dapat meregang.
2. Anda mengalami infeksi saluran kemih atau batu ginjal
Infeksi dan batu yang ada di saluran kemih dapat mengiritasi kandung kemih dan dapat menyebabkan Anda sering buang air kecil. Selain sering buang air kecil, batu di saluran kemih juga dapat memberikan gejala lain seperti nyeri pinggang atau nyeri saat buang air kecil. Sedangkan infeksi saluran kemih dapat memiliki gejala berupa buang air kecil yang tidak lampias, sering buang air kecil, dan nyeri saat buang air kecil.
3. Otot-otot dasar panggul Anda lemah
Jika Anda memiliki otot-otot dasar panggul yang kuat, maka Anda akan lebih mudah menahan urine. Hal ini sering kali dialami oleh wanita hamil atau baru saja melahirkan. Kuncinya adalah latihan kegel. Latihan kegel dapat berfungsi untuk mengencangkan otot-otot dasar panggul, sehingga frekuensi buang air kecil Anda juga menjadi lebih sedikit.
4. Konsumsi obat-obatan tertentu
Obat-obatan diuretik, seperti yang dikonsumsi oleh penderita darah tinggi, dapat menyebabkan ginjal Anda memproduksi urine berlebih. Selain obat diuretik, obat yang biasa diberikan pada pasien gangguan cemas dan depresi juga sering kali memberikan efek samping berupa sering buang air kecil.
5. Anda memiliki diabetes
Penyakit diabetes melitus memiliki tiga gejala klasik, yaitu sering buang air kecil, banyak makan, dan sering minum. Kadar gula darah yang tinggi dapat membuat ginjal Anda memproduksi urine yang lebih banyak. Untuk mengetahui apakah Anda menderita diabetes atau tidak, diperlukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut seperti pemeriksaan gula darah.
Buang Air Kecil Sedikit Tapi Sering, Kenali 5 Penyakit Ini
Buang air kecil sedikit tapi sering merupakan gejala yang sering kali diabaikan, namun bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius. Banyak orang menganggap hal ini sebagai gangguan kecil atau bahkan normal, tetapi sebenarnya itu bisa menjadi petunjuk dari kondisi medis yang memerlukan perhatian segera.
Pentingnya Berkonsultasi dengan Dokter
Meskipun gejala buang air kecil sedikit-sedikit tapi sering mungkin terlihat sepele, namun itu bisa menjadi tanda masalah yang serius. Konsultasikan dengan dokter Anda segera jika Anda mengalami gejala ini, terutama jika disertai dengan tanda-tanda lain seperti nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, demam, atau perubahan warna atau bau urine.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab yang mendasarinya. Ini mungkin melibatkan tes urin, tes darah, atau pemeriksaan pencitraan seperti USG atau CT scan. Selain itu, ada salah satu pemeriksaan yakni Uroflowmetri yang dapat mengevaluasi pola aliran urine saat seseorang buang air kecil.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter akan memberikan diagnosis yang tepat dan menyarankan pengobatan yang sesuai.
Saat mengalami gejala buang air kecil sedikit tapi sering, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Di RS Hermina Podomoro, pasien akan menjalani serangkaian pemeriksaan lengkap dan mendapatkan perawatan yang sesuai berdasarkan diagnosis yang ditegakkan oleh tim medis. Dengan demikian, pasien dapat memperoleh perawatan terbaik untuk mengatasi masalah kesehatan mereka.
Kesehatan Anda adalah prioritas utama, dan langkah-langkah ini dapat membantu mencegah kemungkinan komplikasi yang lebih serius di kemudian hari.
- Mayo Clinic. (2022). Frequent Urination. Retrieved from https://www.mayoclinic.org/symptoms/frequent-urination/basics/definition/sym-20050712 - National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. (2022). Bladder Health. Retrieved from https://www.niddk.nih.gov/health-information/urologic-diseases/bladder-health - WebMD. (2022). Overactive Bladder (OAB) in Adults. Retrieved from https://www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/overactive-bladder-19/understanding-oab-medref
Jakarta, CNBC Indonesia - Pernah mengalami sering buang air kecil padahal jarang minum? Ketika mengalami kondisi ini, sebagian orang akhirnya menahan pipis karena alasan capek bolak balik ke kamar mandi.
Dalam istilah medis, sering kencing disebut overactive bladder atau beser dalam bahasa Jawa. Suhu dingin maupun terlalu banyak minum adalah salah satu pemicunya. Selain itu, obat-obatan diuretik, kopi dan beberapa jenis makanan atau minuman lain juga bisa memicu overactive bladder. Ini adalah kondisi ketika kandung kemih terlalu aktif akibat sinyal saraf antara kandung kemih dan otak tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini menyebabkan masalah terkait pembuangan urine seperti sering buang air kecil, mengompol saat bersin, tertawa atau aktivitas fisik lainnya, serta rasa ingin pipis hingga terbangun saat malam hari
Terlalu sering buang air kecil patut diwaspadai jika mulai mengganggu aktivitas harian dan waktu tidur malam. Ini bisa menandakan adanya masalah kesehatan.
Mengutip SehatQ, normalnya seseorang bisa buang air kecil sebanyak 6-7 kali per hari. Jika frekuensi buang air kecil lebih dari 7 kali dalam 24 jam, atau telah mengeluarkan urine lebih dari 3 liter per hari, kondisi ini disebut dengan poliuria.
Berikut adalah penyebab Anda sering buang air kecil, seperti dikutip dari berbagai sumber:
Infeksi saluran kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih adalah penyebab poliuria yang paling umum. ISK membuat Anda sering buang air kecil tapi sedikit, dan ada sensasi tidak tuntas. ISK juga menyebabkan Anda sering buang air kecil dan terasa sakit.