Shinigami Potensi Perang Dunia 2 Di Indonesia
Negara Klien dan Boneka Poros
Negara Klien dan Boneka Sekutu
Negara Klien dan Boneka Poros
Penyebab Awal Perang Dunia II
Benito Mussolini (kiri) dan Adolf Hitler (kanan).
Salah satu faktor yang menyebabkan rangkaian peperangan tersebut adalah adanya pemikiran mengenai fasisme. Saat itu, tiga negara yang berideologi fasisme beraliansi dengan nama Poros Roma-Berlin-Tokyo (Italia, Jerman, dan Jepang).
Kendati memiliki perbedaan pedoman mengenai ideologi tersebut, tetapi semuanya mengarah kepada tindakan merendahkan bangsa lain. Hal inilah yang menyebabkan ketiganya berusaha untuk menduduki wilayah dari negara-negara lain.
Faktor kedua yang menyebabkan meletusnya Perang Dunia II adalah kebijakan Appeasement (politik asalkan kamu senang–red) dari Imperium Britania dan Prancis. Kebijakan ini mengibaratkan mereka mengalah terhadap tindakan-tindakan Jerman. Namun, upaya tersebut ternyata tidak cukup memberikan rasa puas kepada pihak Jerman.
Perang Dunia II dimulai ketika Jerman dengan prinsip fasisnya menginvasi Polandia tanggal 1 September 1939. Imperium Britania dan Prancis dengan terpaksa menyatakan perang dan menanggalkan prinsip mengalahnya tersebut.
Sejak saat itu, negara-negara lain juga mulai terlibat dalam pertempuran skala besar, karena Jerman semakin membabi buta ingin menguasai wilayah lain.
Namun, Jerman tidak hadir sendirian. Italia telah menjadi aliansinya sejak akhir 1936 hingga awal 1941, melalui serangkaian perjanjian. Lalu, diikuti dengan masuknya Jepang pada Desember 1941. Jepang bergabung dengan Blok Poros untuk menyerang Amerika Serikat dan teritori Eropa di Samudra Pasifik dan sebagian besar Pasifik Barat.
Ketiga negara itu kemudian terlibat perang melawan Blok Sekutu yang berjumlah lebih banyak, di antaranya adalah Imperium Britania, Prancis, Uni Soviet, Amerika Serikat, Pemerintahan Nasionalis Republik Tiongkok, Belanda, Polandia, dan beberapa negara lain yang memperoleh dampak dari pendudukan Blok Poros.
Secara terperinci, Perang Dunia II disebabkan oleh adanya dua faktor, yaitu umum dan khusus.
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Sejarah Perang Dunia 2
Negara yang Terlibat dalam Perang Dunia II
Dampak Perang Dunia II terhadap Indonesia
Dampak Perang Dunia II juga dirasakan oleh pihak Indonesia. Hal ini diawali ketika Jepang memulai penjajahan di Indonesia sejak tanggal 8 Maret 1942. Masyarakat Indonesia dikerahkan untuk mendukung perang yang dilakukan oleh Jepang, yaitu Perang Asia Timur Raya.
Beberapa bidang yang terdampak di Indonesia meliputi:
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai Sejarah Perang Dunia II. Grameds dapat mengunjungi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com untuk memperoleh referensi tentang peristiwa tersebut.
Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca untuk mempelajari tentang Sejarah Perang Dunia II agar dapat mempelajarinya secara penuh. Selamat membaca.
Temukan hal menarik lainnya di www.gramedia.com. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds.
Penulis: Fandy Aprianto Rohman
Dampak Keterlibatan Kekuatan Global
Tambahan pula konflik Israel-Palestina telah lama menjadi salah satu isu yang memicu ketidakstabilan global, terutama karena keterlibatan kekuatan besar seperti Amerika Serikat yang memberikan dukungan politik dan militer kepada Israel.
Alih-alih mempercepat perdamaian, dukungan ini justru memperpanjang konflik, menciptakan ketegangan yang sulit untuk dihentikan.
Keterlibatan eksternal ini bukan hanya memperburuk situasi di kawasan Timur Tengah, tetapi juga meningkatkan risiko terjadinya eskalasi lebih luas, memengaruhi negara-negara di luar wilayah tersebut.
Namun, ketika berbicara tentang konflik yang berpotensi memicu ketidakstabilan global, perang Rusia-Ukraina harus ditempatkan di garis depan.
Konflik ini tidak hanya berdampak pada Eropa, tetapi juga menimbulkan ancaman perang nuklir yang dapat menyulut Perang Dunia III.
Ketika Rusia terlibat dalam perang ini dan semakin banyak negara Barat yang mendukung Ukraina, risiko eskalasi nuklir menjadi semakin nyata.
Amerika Serikat, NATO, dan sekutu-sekutunya, dengan memberi dukungan militer dan bantuan ekonomi kepada Ukraina, menghadapi potensi konfrontasi langsung dengan Rusia.
Karuan saja hal Ini adalah ancaman sangat serius bagi stabilitas global, lebih dari sekadar pertempuran konvensional.
Maka perang di Timur Tengah dan di Ukraina memperlihatkan pola serupa: keterlibatan kekuatan global dalam konflik lokal memperbesar skala dan dampaknya.
Tidak hanya itu, kekuatan besar lainnya, seperti Cina, juga semakin menunjukkan ketegangan di kawasan Indo-Pasifik, terutama di Laut Cina Selatan.
Ketegangan di wilayah ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat memicu bentrokan militer antara negara-negara besar, yang lagi-lagi bisa berujung pada eskalasi nuklir.
Implikasi dari konflik-konflik ini semakin terlihat jelas. Dunia saat ini berada di ambang bencana lebih besar ketika kekuatan-kekuatan besar terus mempergunakan perang sebagai alat diplomasi.
Situasi ini diperburuk lagi oleh rivalitas yang mendalam antara Amerika Serikat, Rusia, dan China yang berpotensi memicu konflik multi-front, dengan Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina sebagai dua contoh utama.
Oleh karena itu, penting bagi komunitas internasional untuk mengambil langkah-langkah preventif guna menghindari eskalasi yang lebih luas. Meningkatkan diplomasi damai dan menolak pendekatan militer sebagai solusi, harus menjadi prioritas utama.
Jika tidak, maka risiko pecahnya Perang Dunia III semakin besar, terutama ketika ancaman senjata nuklir menjadi semakin mungkin dalam skenario konflik global saat ini.
Ketidakstabilan ini menunjukkan bahwa kekuatan militer bukanlah solusi jangka panjang yang berkelanjutan, tetapi justru memperburuk keadaan dan menciptakan peluang bagi bencana lebih besar di masa depan.
TERMS OF SERVICE Effective Date: March 15 2022. Previous versions: May 25 2018. The terms of this agreement (“Terms of Service”) govern the relationship between you and Xdevs Ltd, a company with Reg. No. HE386824, having its registered address situated at Misiaouli & Kavazoglou 41, 2nd floor, office 203-B4, 3016, Limassol, Cyprus, (hereinafter “Xdevs Ltd” or “Us” or “We”) regarding your use of Xdevs Ltd games, websites and related services (the “Service”). Use of the Service is also governed by Xdevs Ltd Privacy Policy and other relevant policies, which are incorporated herein by reference. Before accessing or using the Service, including browsing any Xdevs Ltd website or accessing a game, you must agree to these Terms of Service and the Privacy Policy. You may also be required to register an account on the Service (an “Account”). By registering for an Account or otherwise using the Service, you represent that you are age 13 or older. If you are between the ages of 13 and 17, you represent that your legal guardian has reviewed and agreed to these Terms. If you access the Service from a Social Networking Site (“SNS”), such as Facebook or Google+, you shall comply with its terms of service/use as well as these Terms of Service. BY INSTALLING, USING OR OTHERWISE ACCESSING THE SERVICE, YOU AGREE TO THESE TERMS OF SERVICE. IF YOU DO NOT AGREE TO THESE TERMS OF SERVICE, PLEASE DO NOT INSTALL, USE OR OTHERWISE ACCESS THE SERVICE. USE OF THE SERVICE IS VOID WHERE PROHIBITED. Xdevs Ltd reserves the right, at its discretion, to change, modify, add or remove portions of these Terms of Service, its Privacy Policy and other relevant Xdevs Ltd policies at any time by posting the amended terms on the Xdevs Ltd Service. You will be deemed to have accepted such changes by continuing to use the Service. If at any point you do not agree to any portion of the then-current version of our Terms of Service, the Xdevs Ltd Privacy Policy, or any other Xdevs Ltd policy, rules or codes of conduct relating to your use of the Service, your license to use the Service shall immediately terminate, and you must immediately stop using the Service. 1. License 1.1. Grant of a Limited License to Use the Service Subject to your agreement and continuing compliance with these Terms of Service and any other relevant Xdevs Ltd policies, Xdevs Ltd grants you a non-exclusive, non-transferable, non-sublicensable, revocable and limited license to access and use the Service for your own non-commercial entertainment purposes. You agree not to use the Service for any other purpose. The following restrictions apply to the use of the Service: You shall not create an Account or access the Service if you are under the age of 13; You shall restrict use by minors, and you will deny access to children under the age of 13. You accept full responsibility for any unauthorized use of the Service by minors. You are responsible for any use of your credit card or other payment instrument (e.g. paypal) by minors; You shall not (or attempt to) purchase, sell, rent or give away your Account, create an Account using a false identity or information, or on behalf of someone other than yourself; You shall not use the Service if you have previously been removed by Xdevs Ltd, or previously been banned from playing any Xdevs Ltd game; You shall use your Account only for non-commercial purposes; You shall not use the Service to advertise, or solicit, or transmit any commercial advertisements, including chain letters, junk or spam e-mail or repetitive or misleading messages to anyone. 1.1.1. Login information and Your Account You may be required to select a password for your Account or you may also use other credentials to access the Account (“Login Information”). You shall not share the Account or the Login Information, nor let anyone else access your Account or do anything else that might jeopardize the security of your Account. In the event you become aware of or reasonably suspect any breach of security, including without limitation any loss, theft, or unauthorized disclosure of the Login Information, you must immediately notify Xdevs Ltd and modify your Login Information. You are solely responsible for maintaining the confidentiality of the Login Information, and you will be responsible for all uses of the Login Information, including purchases, whether or not authorized by you. You are responsible for anything that happens through your Account. Xdevs Ltd reserves the right to remove or reclaim any usernames at any time and for any reason, including but not limited to claims by a third party that a username violates the third party’s rights. The Service supports only one Account per game on a supported device. 1.1.2. License Limitations Any use of the Service in violation of these License Limitations is strictly prohibited, can result in the immediate revocation of your limited license and may subject you to liability for violations of law. You agree that you will not, under any circumstances: Engage in any act that Xdevs Ltd deems to be in conflict with the spirit or intent of the Service or make improper use of Xdevs Ltd support services; Use or take part (directly or indirectly) in the use of cheats, exploits, automation software, bots, hacks, mods or any unauthorized third-party software designed to modify or interfere with the Service, any Xdevs Ltd game or any Xdevs Ltd game experience; Modify or cause to be modified any files that are a part of the Service or any Xdevs Ltd game without Xdevs Ltd express written consent; Disrupt, interfere with or otherwise adversely affect the normal flow of the Service or otherwise act in a manner that may negatively affect other users’ experience when using the Service or playing Xdevs Ltd games. This includes win trading and any other kind of manipulation of rankings, taking advantage of errors in the Service to gain an unfair edge over other players and any other act that intentionally abuses or goes against the design of the Service; Disrupt, overburden, or aid or assist in the disruption or overburdening of any computer or server (“Server”) used to offer or support the Service or any Xdevs Ltd game environment; Institute, assist, or become involved in any type of attack, including without limitation distribution of a virus, denial of service attacks upon the Service, or other attempts to disrupt the Service or any other person’s use or enjoyment of the Service; Attempt to gain unauthorized access to the Service, Accounts registered to others or to the computers, Servers, or networks connected to the Service by any means other than the user interface provided by Xdevs Ltd, including but not limited to, by circumventing or modifying, attempting to circumvent or modify, or encouraging or assisting any other person to circumvent or modify, any security, technology, device, or software that is part of the Service; Post any information that is abusive, threatening, obscene, defamatory, libelous, or racially, sexually, religiously, or otherwise objectionable or offensive or engage in ongoing toxic behavior, such as by repeatedly posting information on an unsolicited basis; Post any information that contains nudity, excessive violence, or offensive subject matter or that contains a link to such content; Attempt to, or harass, abuse, or harm, or advocate or incite harassment, abuse, or harm of another person, group, including Xdevs Ltd employees, including Xdevs Ltd customer service representatives; Make available through the Service any material or information that infringes any copyright, trademark, patent, trade secret, right of privacy, right of publicity, or other right of any person or entity or impersonates any other person, including without limitation a Xdevs Ltd employee; Reverse engineer, decompile, disassemble, decipher or otherwise attempt to derive the source code for any underlying software or other intellectual property used to provide the Service or any Xdevs Ltd game, or to obtain any information from the Service or any Xdevs Ltd game using any method not expressly permitted by Xdevs Ltd; Solicit or attempt to solicit Login Information or any other login credentials or personal information from other users of the Service or any Xdevs Ltd game; Collect or post anyone’s private information, including personally identifiable information (whether in text, image or video form), identification documents, or financial information through the Service. Xdevs Ltd reserves the right to determine what conduct it considers to be in violation of the rules of use or otherwise outside the intent or spirit of these Terms of Service or the Service itself. Xdevs Ltd reserves the right to take action as a result, which may include terminating your Account and prohibiting you from using the Service in whole or in part. 1.2. Suspension and Termination of Account and Service WITHOUT LIMITING ANY OTHER REMEDIES, XDEVS LTD MAY LIMIT, SUSPEND, TERMINATE, MODIFY, OR DELETE ACCOUNTS OR ACCESS TO THE SERVICE OR PORTIONS THEREOF IF YOU ARE, OR XDEVS LTD SUSPECTS THAT YOU ARE, FAILING TO COMPLY WITH ANY OF THESE TERMS OF SERVICE OR FOR ANY ACTUAL OR SUSPECTED ILLEGAL OR IMPROPER USE OF THE SERVICE, WITH OR WITHOUT NOTICE TO YOU. YOU CAN LOSE YOUR USER NAME AND PERSONA IN THE SERVICE AS A RESULT OF ACCOUNT TERMINATION OR LIMITATION, AS WELL AS ANY BENEFITS, PRIVILEGES, EARNED ITEMS AND PURCHASED ITEMS ASSOCIATED WITH YOUR USE OF THE SERVICE, AND XDEVS LTD IS UNDER NO OBLIGATION TO COMPENSATE YOU FOR ANY SUCH LOSSES OR RESULTS. WITHOUT LIMITING OUR OTHER REMEDIES, WE MAY LIMIT, SUSPEND OR TERMINATE THE SERVICE AND USER ACCOUNTS OR PORTIONS THEREOF, PROHIBIT ACCESS TO OUR GAMES AND SITES, AND THEIR CONTENT, SERVICES AND TOOLS, DELAY OR REMOVE HOSTED CONTENT, AND TAKE TECHNICAL AND LEGAL STEPS TO PREVENT USERS FROM ACCESSING THE SERVICE IF WE BELIEVE THAT THEY ARE CREATING RISK OR POSSIBLE LEGAL LIABILITI
Timnas Indonesia akan melanjutkan petualangan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga bulan ini. Garuda mempunyai potensi melampaui pencapaian Vietnam.
Indonesia akan menjalani dua laga di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C. Jepang dan Arab Saudi yang akan dihadapi.
Duel dengan Jepang dijalani Indonesia pada 15 November 2024. Empat hari berselang Arab Saudi yang gantian dijamu oleh tim Merah-Putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Kualifikasi Piala Dunia 2026 babak ketiga Grup C, Indonesia sudah mengumpulkan tiga poin hasil empat kali bertanding. Tim asuhan Shin Tae-yong mencatatkan tiga hasil imbang dan sekali menelan kekalahan.
Dengan koleksi poin itu, Indonesia sudah melampaui raihan angka Thailand. Tim Gajah Perang mencatatkan dua poin dalam 10 pertandingan babak ketiga.
Sejauh ini, Vietnam yang menjadi tim ASEAN dengan koleksi poin paling banyak di Kualifikasi Piala Dunia babak ketiga. Golden Star Warrior mencatatkan empat poin pada Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Dalam 10 pertandingan, Vietnam menorehkan satu kemenangan, satu hasil imbang, dan delapan kali menelan kekalahan. Indonesia tinggal membutuhkan satu poin untuk menyamai Vietnam.
Indonesia masih menyisakan empat pertandingan di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 babak ketiga. Selain Jepang dan Arab Saudi, Indonesia akan melawan Australia, Bahrain dan China.
Di laga kandang, Indonesia melawan Jepang, Arab Saudi, Bahrain, dan China. Sementara di laga tandang, Indonesia akan menghadapi Australia dan Jepang.
Dengan Indonesia masih menyisakan banyak laga, Jay Idzes cs masih mempunyai peluang untuk melampaui pencapaian Vietnam di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia.
Apakah Anda penggemar game perang?
game perang dunia ke 2.
Selamat datang di game menembak dan penembak jitu perang dunia ke-2 secara offline. Ini dirancang untuk pecinta game senjata yang ingin bermain game fps online atau offline tanpa internet. Bergabunglah dengan medan perang dan hancurkan semua musuh untuk menyelamatkan dunia.
Ini adalah salah satu game perang terbaik tanpa internet, Anda akan menyukai pengalaman menembak sniper di perangkat seluler Anda. Jika Anda menyukai game perang dalam pengaturan perang dunia, Anda pasti akan menikmati game penembak ini.
Negara Anda sedang berperang dan ini adalah kesempatan Anda untuk terjun ke dunia game menembak. Anda adalah penantang terbaik untuk medali yang akan menjadi kehormatan besar.
Gunakan berbagai strategi permainan perang FPS di peta yang berbeda, jadilah cerdas dan jangan lupa tentang taktik permainan menembak yang cerdas.
• Aksi mendebarkan dikemas game 3d dengan misi penembak jitu!
• Grafis 3D lingkungan pertempuran ww2 musim dingin yang bersaing dengan game aksi terbaik! game perang dunia ke 2.
• Kontrol halus dan fisika animasi canggih seperti game penembak jitu terbaik!
• Anda dapat memilih sisi konflik Anda dengan mengambil pahlawan perang Anda sendiri: Soviet, Jerman, Amerika, Korea, atau Jepang
Lebih dari 10 senjata ww2. Pilih taktik menembak online Anda sendiri untuk pertempuran: penembak jitu, senapan mesin atau senapan serbu
Hingga 40 pemain dalam game aksi pvp berbasis misi
Bergabunglah dalam pertempuran tim melawan pemain lain dari seluruh dunia untuk bermain game senjata
Kontrol intuitif dan antarmuka yang mudah - geser, bidik, dan tembak
Optimalisasi sempurna
Pembaruan reguler dan elemen game keren
Anda dapat mengunduh dan memainkan game ini tanpa internet. Mohon diperhatikan bahwa itu juga memungkinkan Anda untuk membeli item virtual dalam aplikasi dan mungkin berisi iklan pihak ketiga yang dapat mengarahkan Anda ke situs web pihak ketiga.
Perang Dingin masih jauh, tetapi konflik militer Perang Dunia 2 ada di sini! Kamu bisa memilih beberapa game aksi seperti D Day, Team Deathmatch, Free for All, Capture point, bahkan mode Bomb.
PERINGATAN Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto mengenai potensi pecahnya Perang Dunia Ketiga dalam geopolitik global bukanlah pernyataan berlebihan, tetapi refleksi dari realitas yang dihadapi dunia saat ini.
Sebagai Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Indonesia 2024-2029, Prabowo pada 25 September 2024, dalam sesi dengar pendapat dengan DPR RI, mengingatkan bahwa dunia tengah berada dalam situasi sangat rapuh, dengan ketegangan antara kekuatan besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok yang terus meningkat.
Dalam konteks demikian, peran Indonesia sebagai negara dengan kebijakan nonblok dan lokasi strategis di kawasan Indo-Pasifik memiliki signifikansi tersendiri.
Indonesia berada di tengah-tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks, khususnya di kawasan Indo-Pasifik yang menjadi arena persaingan utama antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Ketegangan di Laut Cina Selatan, yang melibatkan klaim teritorial dari berbagai negara, serta kehadiran militer Amerika Serikat di kawasan ini, telah menciptakan potensi konfrontasi yang dapat memicu konflik lebih luas.
Dalam konteks tersebut, Indonesia harus tetap berpegang pada kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif untuk menjaga stabilitas kawasan dan melindungi kepentingan nasional.
Prinsip nonblok yang dianut Indonesia sejak era Presiden Soekarno terus menjadi landasan penting dalam menghadapi dinamika geopolitik global.
Peringatan Prabowo mengenai Perang Dunia Ketiga menggambarkan bagaimana Indonesia harus tetap waspada terhadap perubahan geopolitik, sambil berupaya menjaga netralitas dalam konflik global yang melibatkan kekuatan besar.
Bersamaan pula pentingnya kesiapsiagaan Indonesia dalam menghadapi ancaman eksternal terejawantahkan.
Dalam geopolitik global yang semakin tidak stabil, kekuatan militer dan pertahanan yang tangguh menjadi kunci untuk menjaga kedaulatan negara.
Oleh karena itu, modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan peningkatan kapasitas pertahanan menjadi prioritas penting dalam menjaga keamanan nasional.
Dengan ketegangan global yang meningkat, termasuk kemungkinan pecahnya Perang Dunia Ketiga, Indonesia harus siap menghadapi segala kemungkinan, baik dari segi diplomasi maupun pertahanan.
Konflik Rusia-Ukraina dan potensi eskalasi di Asia Timur antara Amerika Serikat dan Tiongkok menunjukkan bahwa dunia saat ini berada di tepi jurang bencana yang lebih besar.
Ketegangan geopolitik ini tidak hanya mengancam stabilitas kawasan, tetapi juga membawa risiko global yang lebih luas, termasuk kemungkinan penggunaan senjata nuklir.
Dalam menghadapi ancaman global ini, Indonesia harus tetap mengedepankan pendekatan berbasis perdamaian dan kerja sama multilateral.
Melalui ASEAN dan forum-forum internasional lainnya, Indonesia dapat terus berperan sebagai penggerak utama stabilitas kawasan dan global.
Dengan adanya potensi Perang Dunia III, maka ini harus menjadi panggilan bagi Indonesia dan negara-negara lain untuk lebih serius dalam menjaga perdamaian dunia. Serta menghindari provokasi, dan mendorong dialog konstruktif di antara kekuatan besar.
Di tengah ketidakpastian geopolitik global, peran Indonesia sebagai jangkar stabilitas di kawasan Indo-Pasifik menjadi semakin penting.
Dari itu potensi pecahnya Perang Dunia III diperparah oleh kemungkinan penggunaan senjata nuklir. Para pakar pertahanan global telah lama memperingatkan bahwa dalam konflik berskala besar, negara-negara yang memiliki senjata nuklir mungkin tergoda untuk menggunakannya sebagai upaya terakhir dalam mempertahankan kepentingan nasional mereka.
Senjata nuklir, dengan daya destruktif yang luar biasa, akan menghancurkan tidak hanya negara-negara yang terlibat langsung. Namun juga akan menimbulkan dampak global yang merusak lingkungan, ekonomi, dan stabilitas politik internasional.
Prabowo mengingatkan bahwa perang seperti ini tidak akan membedakan antara negara yang terlibat langsung dan yang tidak, karena efeknya akan meluas ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sebagai negara yang memiliki posisi strategis di kawasan Indo-Pasifik, Indonesia tidak akan luput dari dampak perang global, meskipun tidak terlibat secara langsung.
Letak geografis Indonesia yang berada di jalur perdagangan internasional serta kedekatan dengan negara-negara besar menjadikannya rentan terhadap dampak ekonomi, politik, dan keamanan dari konflik global.
Perang dunia yang melibatkan kekuatan nuklir akan mengganggu stabilitas kawasan. Dan mengancam kepentingan nasional Indonesia dalam berbagai aspek, termasuk keamanan maritim dan kestabilan ekonomi.
Indonesia harus tetap waspada terhadap perkembangan geopolitik internasional, agar bisa meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi.
Pentingnya sikap Nonblok Indonesia
Sebagai negara dengan tradisi politik nonblok, Indonesia telah lama menempati posisi netral dalam percaturan geopolitik global.
Sejak era Presiden Soekarno, Indonesia konsisten menjaga hubungan baik dengan berbagai blok kekuatan, tanpa memihak secara eksplisit.
Prabowo, sebagai penerus tradisi ini, menegaskan bahwa Indonesia harus tetap pada jalur ini, tidak terlibat dalam aliansi militer atau politik yang dapat mengancam kedaulatan dan stabilitas nasional.
Di tengah dunia yang semakin multipolar, posisi nonblok Indonesia menjadi kunci dalam menjaga kestabilan domestik dan memaksimalkan peran diplomatik di arena internasional.
Pentingnya mempertahankan sikap nonblok Indonesia dalam menghadapi ancaman global yang semakin meningkat menjadi urgen.
Dalam pandangan Prabowo, sikap nonblok bukan hanya sekadar tradisi diplomasi, tetapi merupakan fondasi kebijakan luar negeri yang vital bagi kemandirian Indonesia dalam mengambil keputusan strategis.
Kebijakan ini telah diwariskan sejak era Presiden Soekarno dan telah memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas nasional, bahkan di tengah ketegangan geopolitik global.
Dengan tidak terlibat dalam aliansi militer atau blok kekuatan manapun, Indonesia memiliki kebebasan untuk menjalankan politik luar negeri yang independen dan tidak terikat oleh kepentingan negara lain.
Sikap nonblok memberikan Indonesia fleksibilitas dalam menjaga keamanan dan stabilitas nasional. Dengan tidak berpihak kepada blok manapun, baik dalam hal militer maupun politik, Indonesia dapat menjaga hubungan yang seimbang dengan semua kekuatan besar di dunia.
Dalam konteks geopolitik global yang semakin kompleks, di mana rivalitas antara kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok semakin tajam, posisi nonblok memungkinkan Indonesia untuk memainkan peran sebagai penengah yang netral.
Keputusan untuk mempertahankan sikap nonblok juga sejalan dengan upaya menjaga keamanan nasional di tengah ketidakpastian global.
Ancaman konflik besar, seperti yang diperingatkan oleh banyak pakar geopolitik, bisa menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi negara-negara di seluruh dunia.
Indonesia, sebagai negara yang berada di kawasan strategis Indo-Pasifik, memiliki kepentingan besar dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan ini.
Dengan sikap nonblok, Indonesia tidak perlu terlibat dalam konflik yang dipicu oleh aliansi militer, tetapi tetap bisa memainkan peran diplomatik untuk meredakan ketegangan dan mempromosikan penyelesaian konflik secara damai.
Indonesia berkomitmen terhadap perdamaian global. Jadi sikap nonblok memberikan landasan bagi Indonesia untuk berperan aktif dalam forum-forum internasional seperti ASEAN dan PBB, di mana Indonesia dapat menyuarakan kepentingan perdamaian dan stabilitas regional maupun global.
Perang Dunia III atau Perang Dunia Ketiga, sering disingkat sebagai PD III atau PD 3, adalah nama yang diberikan untuk konflik militer hipotetis skala besar ketiga di seluruh dunia setelah Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Istilah ini telah digunakan setidaknya sejak 1941. Istilah ini kadang juga digunakan untuk merujuk pada konflik yang terbatas atau konflik yang kecil seperti Perang Dingin atau perang melawan terorisme. Sebaliknya, ada pula asumsi bahwa Perang Dunia III akan melampaui perang dunia sebelumnya baik dalam lingkup dan dampak destruktif.[1]
Potensi risiko kiamat nuklir yang menyebabkan kehancuran luas peradaban dan kehidupan Bumi adalah tema umum dalam spekulasi tentang perang dunia ketiga. Hal ini terutama didorong oleh pengembangan senjata nuklir di Proyek Manhattan, yang digunakan dalam pengeboman atom Hiroshima dan Nagasaki menjelang akhir Perang Dunia II, serta akuisisi serta penyebaran senjata nuklir oleh banyak negara setelahnya. Kekhawatiran utama lainnya adalah berkembangnya perang biologis yang dapat menyebabkan banyak korban. Perang ini bisa terjadi secara sengaja atau tidak sengaja, misalnya akibat pelepasan agen biologis yang tidak disengaja, mutasi agen yang tidak terduga, atau adaptasi senjata biologis menjadi spesies lain setelah digunakan. Peristiwa apokaliptik skala besar seperti ini, yang disebabkan oleh teknologi senjata pemusnah dan penghancur canggih, dapat mengakibatkan permukaan Bumi tidak dapat dihuni.
Sebelum dimulainya Perang Dunia II pada tahun 1939, Perang Dunia I (1914–1918) diyakini sebagai "perang untuk mengakhiri [semua] perang". Secara populer diyakini bahwa tidak akan pernah lagi mungkin ada konflik global sebesar itu. Selama periode antar perang, Perang Dunia I biasanya hanya disebut sebagai "Perang Besar". Pecahnya Perang Dunia II menyangkal harapan bahwa umat manusia telah berhasil mencegah terjadinya perang global yang meluas.[2]
Dengan munculnya Perang Dingin pada tahun 1945 dan dengan penyebaran teknologi senjata nuklir ke Uni Soviet, kemungkinan konflik global ketiga menjadi lebih masuk akal. Selama tahun-tahun Perang Dingin, kemungkinan perang dunia ketiga diantisipasi dan direncanakan oleh otoritas militer dan sipil di banyak negara. Skenario ini berkisar dari perang konvensional hingga perang nuklir terbatas atau total. Pada puncak Perang Dingin, doktrin penghancuran bersama (MAD "Mutually Assured Destruction" ), yang menetapkan bahwa konfrontasi nuklir habis-habisan akan menghancurkan semua negara yang terlibat dalam konflik, telah dikembangkan. Potensi kehancuran mutlak spesies manusia mungkin telah berkontribusi pada kemampuan para pemimpin Amerika dan Soviet untuk menghindari skenario tersebut.
Sejumlah opini telah menyatakan keprihatinan bahwa invasi Rusia 2022 yang sedang berlangsung ke Ukraina dapat meningkat menjadi Perang Dunia III.[3][4][5] Pada April 2022, televisi pemerintah Rusia menyatakan bahwa perang dunia ketiga telah dimulai, memberitahu Rusia untuk "mengakui" bahwa negara itu sekarang "berperang melawan infrastruktur NATO, jika bukan NATO sendiri" di Ukraina..[6]
Perencana militer telah menciptakan berbagai skenario, yang bersiap untuk bagian yang terburuk, sejak hari-hari awal Perang Dingin. Beberapa dari rencana tersebut sekarang sudah usang dan telah dibuka sebagian atau seluruhnya.
Perdana Menteri Inggris Winston Churchill khawatir bahwa, dengan besarnya jumlah pasukan Soviet yang dikerahkan di Eropa pada akhir Perang Dunia II dan pemimpin Soviet Joseph Stalin yang tidak dapat diandalkan, ada ancaman serius bagi Eropa Barat. Pada April – Mei 1945, Angkatan Bersenjata Inggris mengembangkan Operasi Unthinkable, yang dianggap sebagai skenario pertama Perang Dunia Ketiga.[7] Tujuan utamanya adalah "untuk memaksakan keinginan Amerika Serikat dan Kerajaan Inggris kepada Rusia".[8] Rencana tersebut ditolak oleh Kepala Staf Komite Inggris karena tidak sah secara militer.
"Operation Dropshot" adalah rencana kontingensi Amerika Serikat tahun 1950-an untuk kemungkinan perang nuklir dan konvensional dengan Uni Soviet di teater Eropa dan Asia Barat. Meskipun skenario tersebut menggunakan senjata nuklir, mereka tidak diharapkan tidak akan terlibat.
Pada saat persenjataan nuklir AS terbatas jumlahnya, sebagian besar berbasis di Amerika Serikat, dan bergantung pada pengirim pembom-nya. "Dropshot" merupakan misi yang akan menggunakan 300 bom nuklir dan 29.000 bom dengan daya ledak tinggi sekitar 200 target di 100 kota besar dan kecil untuk memusnahkan 85% potensi industri Uni Soviet dengan satu pukulan. Sekitar 75 dan 100 dari 300 senjata nuklir ditargetkan untuk menghancurkan pesawat tempur Soviet di darat.
Skenario ini dirancang sebelum pengembangan rudal balistik antarbenua. Hal ini juga dirancang sebelum Presiden AS John F. Kennedy dan Menteri Pertahanan-nya Robert McNamara mengubah rencana AS Perang Nuklir dari 'kota pembunuhan' imbangan rencana pemogokan untuk"penangkis" Rencana (ditargetkan lebih lanjut di pasukan militer). Senjata nuklir saat ini belum cukup akurat untuk menghantam pangkalan angkatan laut tanpa menghancurkan kota yang berdekatan dengannya, sehingga tujuan penggunaannya adalah untuk menghancurkan kapasitas industri musuh dalam upaya melumpuhkan ekonomi perang mereka.
Pada Januari 1950, Dewan Atlantik Utara menyetujui strategi penahanan militer NATO.[9] Perencanaan militer NATO menjadi semakin mendesak setelah pecahnya Perang Korea pada awal 1950-an, yang akhirnya mendorong NATO untuk membentuk "kekuatan di bawah komando terpusat, yang memadai untuk mencegah agresi dan untuk memastikan pertahanan Eropa Barat". Komando Sekutu Eropa didirikan di bawah Jenderal Angkatan Darat Dwight D. Eisenhower, Angkatan Darat AS, pada 2 April 1951. The Western Union Organisasi Pertahanan sebelumnya melakukan Latihan Verity, latihan multilateral tahun 1949 yang melibatkan serangan udara angkatan laut dan serangan kapal selam. Latihan Mainbrace mengumpulkan 200 kapal dan lebih dari 50.000 personel untuk melatih pertahanan Denmark dan Norwegia dari serangan Soviet pada tahun 1952. Ini merupakan latihan besar NATO yang pertama.[10][11] Latihan itu dipimpin bersama oleh Komandan Tertinggi Sekutu Laksamana Atlantik Lynde D. McCormick, USN, dan Komandan Tertinggi Sekutu Eropa Jenderal Matthew B Ridgeway, dari Angkatan Darat AS, selama musim gugur tahun 1952.
Latihan Grand Slam dan Longstep adalah latihan angkatan laut yang diadakan di Laut Mediterania selama tahun 1952 untuk melatih bagaimana mengusir pasukan pendudukan musuh dan penyerangan amfibi. Ini melibatkan lebih dari 170 kapal perang dan 700 pesawat di bawah komando keseluruhan Laksamana Robert B. Carney. Komandan latihan militer, Laksamana Carney merangkum pencapaian Latihan Grand Slam dengan menyatakan: "Kami telah menunjukkan bahwa komandan senior dari keempat kekuatan dapat berhasil mengambil alih gugus tugas campuran dan menanganinya secara efektif sebagai unit kerja."
Uni Soviet menyebut latihan tersebut sebagai "tindakan seperti perang" oleh NATO, dengan sumber khusus bahwa partisipasi Norwegia dan Denmark, dan mempersiapkan manuver militernya sendiri di Zona Soviet.[12][13]
"Latihan Strikeback" adalah latihan besar angkatan laut NATO yang diadakan pada tahun 1957, yang mensimulasikan respons terhadap serangan habis-habisan Soviet terhadap NATO. Latihan ini melibatkan lebih dari 200 kapal perang, 650 pesawat, dan 75.000 personel dari Angkatan Laut Amerika Serikat, Royal Navy Britania Raya, Royal Canadian Navy, Angkatan Laut Prancis, Angkatan Laut Kerajaan Belanda, dan Angkatan Laut Kerajaan Norwegia. Latihan ini dianggap sebagai operasi angkatan laut masa damai terbesar hingga saat itu, Latihan Serangan balik ini dianggap oleh analis militer Hanson W. Baldwin dari The New York Times sebagai "merupakan armada penyerang terkuat yang dikumpulkan sejak Perang Dunia II".[14]
Latihan Reforger (dari return forces for Germany) adalah latihan tahunan yang dilakukan, selama Perang Dingin, oleh NATO. Latihan itu dimaksudkan untuk memastikan bahwa NATO memiliki kemampuan untuk segera mengerahkan pasukan ke Jerman Barat jika terjadi konflik dengan Pakta Warsawa. Pakta Warsawa memiliki kekuatan konvensional melebihi jumlah NATO selama Perang Dingin, terutama hal kendaraan lapis baja. Oleh karena itu, jika terjadi invasi Soviet, agar tidak menggunakan serangan nuklir taktis, pasukan NATO yang menahan garis melawan ujung tombak kendaraan lapis baja Pakta Warsawa harus segera disuplai dan diganti. Sebagian besar dari dukungan ini akan datang dari seberang Atlantik Amerika Utara.
Reforger bukan hanya unjuk kekuatan — jika terjadi konflik, latihan akan menjadi rencana aktual untuk memperkuat kehadiran NATO di Eropa. Dalam hal ini, latihan ini akan disebut sebagai Operasi Reforger. Komponen penting dalam Reforger termasuk Komando Pengangkutan Udara Militer, Komando Pengangkutan Laut Militer, dan Armada Udara Cadangan Sipil.
"Tujuh hari ke Sungai Rhine" adalah latihan simulasi militer rahasia yang dikembangkan pada tahun 1979 oleh Pakta Warsawa.[15] Ini dimulai dengan perkiraan bahwa NATO akan melancarkan serangan nuklir di lembah sungai Vistula dalam skenario serangan pertama, yang akan mengakibatkan sebanyak dua juta korban sipil Polandia. Sebagai tanggapan, serangan balik Soviet akan dilakukan terhadap Jerman Barat, Belgia, Belanda dan Denmark, dengan pasukan Pakta Warsawa menyerang Jerman Barat dan bertujuan untuk berhenti di Sungai Rhine pada hari ketujuh. Rencana Uni Soviet lainnya berhenti hanya setelah mencapai perbatasan Prancis pada hari kesembilan. Masing-masing negara bagian Pakta Warsawa hanya diberi bagian gambar strategis mereka sendiri; dalam hal ini, pasukan Polandia diharapkan hanya maju sampai ke Jerman. Rencana Tujuh Hari ke Rhine membayangkan bahwa sebagian besar wilayah Polandia dan Jerman akan dihancurkan oleh ledakan nuklir, dan sejumlah besar pasukan akan mati karena radiasi nuklir. Diperkirakan NATO akan menembakkan senjata nuklir di belakang garis Soviet yang bergerak maju untuk memutus jalur pasokan mereka dan dengan demikian mengumpulkan kemajuan mereka. Sementara rencana ini mengasumsikan bahwa NATO akan menggunakan senjata nuklir untuk mendorong kembali setiap invasi Pakta Warsawa, hal itu tidak termasuk dalam serangan nuklir ke Prancis atau Inggris. Surat kabar berspekulasi ketika rencana ini dideklasifikasi, Prancis dan Inggris tidak boleh diserang dalam upaya membuat mereka menahan penggunaan senjata nuklir mereka sendiri.
"Able Archer 83" adalah latihan pos komando Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) lima hari dan dimulai pada 7 November 1983, yang membentang di Eropa Barat, berpusat di Markas Besar Tertinggi Sekutu Eropa (SHAPE) Markas Besar di Casteau, utara kota Mons. Latihan Able Archer mensimulasikan periode eskalasi konflik, yang berpuncak pada serangan nuklir terkoordinasi.
Sifat realistis dari latihan tahun 1983, ditambah dengan memburuknya hubungan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dan antisipasi kedatangan rudal nuklir strategis Pershing II di Eropa, membuat beberapa anggota Politbiro dan militer Soviet percaya bahwa Able Archer 83 adalah tipu muslihat, yang mengaburkan persiapan untuk serangan nuklir pertama yang asli. Sebagai tanggapan, Soviet menyiapkan kekuatan nuklir mereka dan menempatkan unit udara di Jerman Timur dan Polandia dalam keadaan siaga. "Ketakutan perang tahun 1983" dianggap oleh banyak sejarawan sebagai yang paling dekat dengan perang nuklir dunia sejak Krisis Rudal Kuba 1962. Ancaman perang nuklir berakhir dengan berakhirnya latihan pada 11 November.[16][16][17][18][19][20][21][22][23]
Inisiatif Pertahanan Strategis (SDI) diusulkan oleh Presiden AS Ronald Reagan pada tanggal 23 Maret 1983.[24] Di akhir masa kepresidenannya, banyak faktor (termasuk penonton di film 1983 The Day After dan kejadiannya didengarkan melalui pemberontak Soviet Archer 83 yang hampir memicu serangan pertama Rusia) telah membuat Ronald Reagan menentang konsep perang nuklir yang dapat dimenangkan, dan dia mulai melihat senjata nuklir lebih sebagai "kartu liar" daripada pencegah strategis. Meskipun ia kemudian percaya pada perjanjian pelucutan senjata yang secara perlahan mengumpulkan bahaya persenjataan nuklir dengan mengurangi jumlah dan status kewaspadaan mereka, ia juga percaya bahwa solusi teknologi dapat memungkinkan ICBM yang masuk akan ditembak jatuh, sehingga membuat AS kebal terhadap serangan pertama. Namun, Uni Soviet melihat konsep SDI sebagai ancaman besar, karena penyebaran sistem secara sepihak akan memungkinkan AS untuk melancarkan serangan pertama besar-besaran terhadap Uni Soviet tanpa rasa takut akan pembalasan.
Konsep SDI menggunakan sistem berbasis darat dan ruang angkasa untuk melindungi Amerika Serikat dari serangan rudal balistik nuklir strategis. Inisiatif ini berfokus pada pertahanan strategis daripada doktrin pelanggaran strategis sebelumnya dari Mutual Assured Destruction (MAD). Organisasi Inisiatif Pertahanan Strategis (SDIO) didirikan pada tahun 1984 di dalam Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk mengawasi Inisiatif Pertahanan Strategis.
Rencana operasional NATO untuk Perang Dunia Ketiga telah melibatkan sekutu NATO yang tidak memiliki senjata nuklir, yang menggunakan senjata nuklir yang dipasok oleh Amerika Serikat sebagai bagian dari rencana umum perang NATO, di bawah arahan Panglima Tertinggi Sekutu NATO.[25][26][27][28]
Dari tiga kekuatan nuklir di NATO (Prancis, Britania Raya, dan Amerika Serikat) hanya Amerika Serikat yang menyediakan senjata untuk pembagian nuklir. Sampai November 2009, Belgia, Jerman, Italia, Belanda dan Turki masih menjadi tuan rumah senjata nuklir AS sebagai bagian dari kebijakan pembagian nuklir NATO. Kanada memiliki senjata nuklir sampai tahun 1984, dan Yunani sampai tahun 2001. Senjata nuklir taktis Britania Raya dari AS juga menerima seperti artileri nuklir dan misil Lance hingga 1992, meskipun Inggris adalah negara yang memiliki senjata nuklirnya sendiri; walaupun kebanyakan disimpan di Jerman.
Di masa damai, senjata nuklir yang disimpan di negara-negara non-nuklir dijaga oleh penerbang AS meskipun sebelumnya beberapa sistem artileri dan rudal dijaga oleh tentara Angkatan Darat AS; kode yang diperlukan untuk meledakkannya berada di bawah kendali Amerika. Jika terjadi perang, senjata harus dipasang di pesawat tempur negara kontestan. Senjata-senjata tersebut berada di bawah pengawasan dan kendali Skuadron Dukungan Munisi USAF yang ditempatkan di pangkalan operasi utama NATO yang bekerja sama dengan pasukan negara tuan rumah.[29]
Pada tahun 2005, 180 bom nuklir taktis B61 dari 480 senjata nuklir AS yang diyakini akan ditempatkan di Eropa berada di bawah pengaturan pembagian nuklir.[30] Senjata tersebut disimpan di dalam lemari besi di tempat penampungan pesawat yang diperkuat, menggunakan Sistem Penyimpanan dan Keamanan Senjata USAF WS3. Pesawat tempur pengiriman yang digunakan adalah F-16 Fighting Falcons dan Panavia Tornados.[31]
Sejarah Perang Dunia 2 – Sahabat Grameds sekalian pasti mengetahui tentang Perang Dunia II. Perang tersebut menjadi konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia karena memakan korban 50–70 juta jiwa dari seluruh dunia.
Perang Dunia II terjadi pada kurun waktu 1939–1945. Penyebab dari perang ini secara umum dikarenakan adanya konflik ideologi di antara negara-negara Eropa, Amerika, dan Asia. Peristiwa itu ditandai dengan berbagai aksi unjuk kekuatan maupun ekspansi militer terhadap wilayah-wilayah tertentu.
Sebagian besar negara-negara yang turut terlibat dalam perang tersebut akhirnya terkena dampak di bidang militer, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan sebagainya.
Berikut ulasannya mengenai penyebab, negara-negara yang terlibat, jalannya peperangan, dan dampaknya bagi Indonesia.